Stimulasi anak usia dini merupakan suatu kegiatan kemampuan dan perkembangan anak supaya dapat berkembang secara maksimal sesuai dengan potensi yang ia miliki. Proses ini biasanya dilakukan kepada anak yang berusia 0 – 6 tahun.
Bagi anda yang memiliki anak yang khususnya anak di bawah 3 tahun, cobalah lakukan stimulasi anak pada usia tersebut. Karena usia tersebut merupakan usia emas untuk mengoptimalkan perkembangan seseorang, masa yang paling peka untuk menerima berbagai rangsangan dan perkembangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut seorang ibu dapat melakukan stimulasi anak usia dini (AUD). Stimulasi anak usia dini merupakan suatu kegiatan kemampuan dan perkembangan anak supaya dapat berkembang secara maksimal sesuai dengan potensi yang ia miliki. Proses ini biasanya dilakukan kepada anak yang berusia 0 – 6 tahun.
Ada 4 aspek yang ditekankan pada proses stimulasi anak ini diantaranya kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara, dan kemampuan bersosialisasi. Pertama, kemampuan gerak kasar merupakan suatu kemampuan anak yang melibatkan otot – oto kasar seperti mengguling- guling, melompat – lompat, berlari –lari, dll.
Kedua, kemampuan motorik halus merupakan kemampuan anak untuk bergerak yang melibatkan pergerakan otot – otot kecil seperti menulis, menjepit dengan jari, atau mengamati sesuatu. Ketiga, kemampuan bicara merupakan kemampuan anak untuk mengungkapkan sesuatu dan merespon setiap pembicaraan orang lain. Dan yang keempat, kemampuan bersosialisasi merupakan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menciptakan kemandirian.
Proses stimulasi anak dapat dilakukan oleh orang – orang terdekat seperti ibu, ayah, kakak, atau bibi. Orang – orang terdekat dapat memberi teladan dengan sikap – sikap baik yang nantinya akan di tiru oleh anak – anak yang di beri stimulasi. Alhasil proses stimulasi anak akan lebih efektif dana efisien. Ada beberapa prinsip dalam melakukan proses stimulasi anak yang harus diingat baik – baik yaitu:
- Stimulasi anak harus dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang. Sehingga orang yang memberi stimulasi akan memberi contoh yang baik untuk di tiru anak.
- Dunia anak merupakan dunia bermain, maka stimulasi yang di berikan melalui proses bermain tanpa adanya tekanan dan hukuman.
- Memberikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak. Jangan pernah memaksakan stimulasi – stimulasi di luar batas kemampuan anak.
- Dapat menggunakan alat bantu yang sederhana dan aman. Anak laki – laki dan perempuan diperlakukan sama.